Berita

ETOS: Pilih Menteri Bukan Karena Popularitas, Tapi Kompetensi

×

ETOS: Pilih Menteri Bukan Karena Popularitas, Tapi Kompetensi

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (Ist).

Nemukabar.com – Isu reshuffle kabinet yang belakangan ramai dibicarakan, menurut Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, sebenarnya bukan hal baru dalam dinamika pemerintahan. Ia menegaskan, pergantian menteri sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

“Reshuffle itu wajar. Sama seperti sepak bola, pelatih bisa mengganti pemain kapan saja jika dibutuhkan. Jadi menurut saya, tidak perlu dibesar-besarkan. Biarkan para menteri baru bekerja dulu, jangan diganggu,” ujarnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (12/9/2025).

Iskandarsyah menambahkan, bahkan jika presiden merasa tidak cocok dengan pembantunya, meski baru beberapa hari menjabat, reshuffle kembali tetap bisa dilakukan. “Itu hak beliau sebagai presiden,” tegasnya.

Terkait sejumlah kursi yang masih kosong, ia menilai masyarakat cukup menunggu siapa yang akan dipilih Presiden. “Kalau yang dipilih memang kompeten, rakyat pasti mendukung. Tapi kalau tidak tepat, wajar saja bila dikritisi. Kita belajar dari pengalaman sebelumnya, jangan sampai publik kecewa lagi,” jelasnya.

Ia menyinggung fenomena artis masuk ke dunia politik tanpa bekal pengalaman yang memadai, yang justru memicu kekecewaan rakyat. “Yang jadi korban siapa? Rakyat juga. Polisi pun sering dibenturkan di lapangan. Hal-hal seperti itu jangan terulang lagi,” kata Iskandar.

Pesannya kepada Presiden Prabowo jelas: pilih orang yang tepat di posisi yang tepat. “Negara ini butuh pemimpin yang bisa kerja, bukan sekadar populer di media sosial atau dikenal sebagai figur hiburan. Ini bukan mengelola production house, tapi mengurus bangsa,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *