NEMUKABAR.COM – Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Meski mengakui memiliki hubungan kerja yang dekat dengan Ade, Dedi menegaskan bahwa dugaan tindak pidana korupsi tersebut sepenuhnya berada di luar prinsip kepemimpinan yang selama ini ia tekankan kepada seluruh kepala daerah di Jawa Barat.
Dedi menyebut, kerja sama intens dengan Ade sebelumnya terjalin dalam berbagai program penataan lingkungan, khususnya penanganan kawasan kumuh dan normalisasi sungai di Kabupaten Bekasi.
Dalam pandangannya, Ade sempat menunjukkan komitmen tinggi terhadap agenda lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Namun, kepercayaan itu runtuh setelah KPK melakukan OTT terkait dugaan suap proyek pada Kamis (18/12/2025). Dedi mengungkapkan bahwa dalam setiap pertemuan, ia selalu mengingatkan Ade agar menjalankan roda pemerintahan sesuai aturan dan menjauhi praktik menyimpang. Bahkan, Ade disebut sempat meyakinkan bahwa pemerintahannya berjalan bersih.
Kasus hukum yang kini menjerat Bupati Bekasi dinilai Dedi sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen integritas birokrasi.
Ia pun menjadikan peristiwa ini sebagai peringatan keras bagi seluruh aparatur sipil negara di Jawa Barat agar tidak menyalahgunakan jabatan demi kepentingan pribadi.












