Nemukabar.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta menegaskan pentingnya reformasi menyeluruh terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Jakarta, Muhamad Fiqram, dalam konferensi pers di Sekretariat HMI Cabang Jakarta, Kamis (9/10/2025), sebagai respons atas kondisi terkini institusi kepolisian.
HMI Cabang Jakarta menyatakan keprihatinan mendalam atas berbagai masalah yang masih menghantui Polri, seperti praktik kekerasan berlebihan, penyalahgunaan wewenang, korupsi, serta lemahnya akuntabilitas dan transparansi dalam penegakan hukum. Fiqram menegaskan bahwa reformasi Polri menjadi langkah fundamental untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Menurutnya, Polri harus kembali ke jati dirinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan publik.
Salah satu fokus utama yang diangkat adalah penguatan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebagai lembaga pengawas eksternal Polri. Fiqram menyatakan bahwa Kompolnas perlu ditingkatkan fungsinya menjadi lembaga superbody yang tidak hanya memberikan saran dan pengawasan, tetapi juga memiliki kewenangan hukum untuk menindak penyalahgunaan wewenang aparat Polri. Ia menegaskan bahwa Kompolnas tidak seharusnya sekadar menjadi lembaga pemberi rekomendasi, melainkan harus memiliki fungsi yudisial untuk menangani pelanggaran aparat kepolisian agar tidak ada lagi ruang bagi impunitas.
Selain itu, HMI Cabang Jakarta menuntut reformasi struktural dan kultural Polri secara menyeluruh, evaluasi terbuka kinerja Polri oleh Presiden dan DPR RI yang melibatkan partisipasi publik, serta pembentukan Komite Reformasi Polri sebagai langkah awal perubahan nyata. Organisasi ini juga menolak keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap masyarakat sipil dan mendesak transparansi serta akuntabilitas dalam penegakan hukum di tubuh Polri.
HMI Cabang Jakarta menegaskan bahwa reformasi total Polri merupakan prasyarat penting demi tegaknya keadilan, supremasi hukum, dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia. Fiqram menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa ini bukan sekadar kritik, melainkan panggilan moral agar Polri menjadi institusi yang profesional, humanis, dan transparan.
