Nemukabar.com – Ketua Komite Nasional Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK RI), Abdullah Kelrey, menyoroti bersilewaran konten khsusnya di platform TikTok, yang menuding mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, sebagai dalang kericuhan. Menurutnya tudingan tersebut sangat tidak manusiawi karena serampangan dan mengarah pada upaya pengkambinghitaman.
“Nama Jenderal Marthinus dikaitkan jelas itu tudingan liar. Beliau adalah sosok yang jujur, totalitas dalam tugas, dan salah satu perwira terbaik yang dimiliki bangsa ini. Beliau adalah orang yang berintegritas tinggi dan cinta bangsa ini,” ujar Kelrey, kepada awak media Sabtu (6/9/2025).
Kelrey menambahkan, kiprah Marthinus didunia kepolisian bukanlah omon-omon sebab semua sudah terbukti. Bahkan saat memimpin BNN justru membuktikan rekam jejak positif. Salah satunya adalah pengungkapan rekor penyitaan sabu 2 ton di Kepulauan Riau, yang tercatat sebagai terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Saat bertugas di Densus 88 maupun memimpin BNN, prestasinya sudah terbukti banyak. Ini bukan omong-omong, Jenderal Marthinus Hukom adalah Pati Polri dengan rekam jejak emas,” tambahnya.
Kelrey juga menambahkan, langkah tegas Marthinus selama ini sejalan dengan agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yakni memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan narkoba. Bahkan karena Marthinus Hukom memiliki rekam jejak emas sebagai perwira tinggi Polri sudah layak dipertimbangkan menjadi Kapolri.
“Beliau berdedikasi untuk bangsa. inilah sosok pimpinan yang bijak berjuang untuk tugas-tugas pokok negara, dan kalau saya melihat pantas jadi Kapolri,” pungkasnya.