NEMUKABAR.COM – Cicit A.M. Sangadji, Kamil Mony, menyoroti proses panjang pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi A.M. Sangadji yang hingga kini belum membuahkan hasil. Hal itu ia sampaikan dalam diskusi terbuka “Menyoal Ketidakadilan dan Kepastian A.M. Sangadji sebagai Pahlawan Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta Connection, Minggu (16/11/2025).
Dalam pernyataannya, Kamil mengungkapkan bahwa secara administratif, pengusulan A.M. Sangadji telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut, namun belum mendapatkan keputusan final dari pemerintah.
“Bisa dicek lembar administrasi. Tiga tahun proses pengusulan A.M. Sangadji, tiga tahun juga masuk dalam perhitungan pengusulan pahlawan nasional. Namun lagi dan lagi, A.M. Sangadji belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” ujarnya.
Kamil menilai perlunya pendekatan baru dalam perjuangan kolektif yang mendorong penetapan Sangadji sebagai Pahlawan Nasional. Ia merujuk pada pernyataan Anggota Komisi VIII DPR RI, Alimudin Kolatlena, yang sebelumnya menekankan pentingnya strategi baru dalam memperkuat upaya pengusulan.
“Seperti yang disampaikan oleh Bapak Ali Kolatlena, kita harus punya formula perjuangan baru. Hal ini menjadi semangat baru agar isu ini dapat diakomodasi dengan baik,” katanya.
Ia menegaskan bahwa lamanya proses administrasi menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap mekanisme pengusulan, agar tokoh-tokoh yang berperan besar dalam sejarah bangsa mendapat pengakuan yang layak.
“Mengingat proses pengusulan secara administrasi sudah berlangsung selama tiga tahun, tentu ada aspek yang harus dibenahi agar perjuangan ini tidak berulang tanpa hasil,” lanjutnya.
Kamil berharap momentum konsolidasi ini dapat memperkuat dukungan publik dan politik sehingga A.M. Sangadji dapat memperoleh gelar Pahlawan Nasional pada tahun mendatang.
Diskusi tersebut juga dihadiri oleh aktivis, akademisi, dan tokoh masyarakat yang sepakat bahwa kontribusi Sangadji dalam sejarah pergerakan nasional layak mendapatkan penghargaan negara.
