NEMUKABAR.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan harapannya agar konflik berkepanjangan dengan Rusia dapat berakhir pada tahun depan. Hal ini ia ungkapkan saat kunjungannya ke Berlin untuk meminta dukungan militer berkelanjutan, Jumat (11/10/2024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan dua hari Zelenskyy ke beberapa ibu kota Eropa, termasuk London, Paris, dan Roma, di mana ia terus menggalang dukungan dari para pemimpin Eropa untuk membantu Ukraina menghadapi musim dingin ketiga dalam suasana perang.
Saat bertemu dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Zelenskyy berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan Jerman selama ini dan berharap dukungan tersebut tidak akan berkurang pada tahun mendatang. Mengenakan pakaian militer khasnya, Zelenskyy mengungkapkan bahwa dukungan Jerman sangat penting bagi keberlangsungan pertahanan Ukraina.
Dalam pertemuan tersebut, Zelenskyy juga memaparkan rencana strategisnya untuk memenangkan perang dan menekankan harapannya agar konflik dapat berakhir paling lambat pada 2025.
"Ukraina adalah negara yang paling menginginkan akhir yang cepat dan adil dari perang ini," ujar Zelenskyy. "Perang ini menghancurkan negara kami dan merenggut nyawa rakyat kami."
Menanggapi permintaan Zelenskyy, Scholz menegaskan bahwa Jerman, bersama dengan mitra Uni Eropa lainnya, akan terus menyediakan lebih banyak peralatan pertahanan pada tahun ini. Scholz juga menjanjikan bantuan sebesar empat miliar euro pada tahun 2025 untuk mendukung upaya pertahanan Ukraina.
"Kami tidak akan melemahkan dukungan kami terhadap Ukraina," tegas Scholz. Ia menambahkan bahwa Jerman dan Ukraina sepakat mengenai perlunya konferensi perdamaian, tetapi perdamaian tersebut hanya dapat dicapai berdasarkan hukum internasional. "Kami tidak akan menerima perdamaian yang didiktekan oleh Rusia."
Dalam lawatannya, Zelenskyy juga bertemu dengan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, untuk membahas bantuan militer dan keuangan lebih lanjut. Di tengah kekhawatiran akan berkurangnya dukungan internasional jika Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat bulan depan, Zelenskyy terus memperkuat aliansinya dengan negara-negara Eropa.
Adapun, pertemuan penting terkait pertahanan Ukraina yang dijadwalkan di Pangkalan Udara AS Ramstein, Jerman, pada Sabtu (12/10/2024), terpaksa ditunda. Presiden AS, Joe Biden, membatalkan kunjungan kenegaraannya ke Jerman karena dampak Badai Milton.
Jerman, sebagai penyumbang bantuan militer terbesar untuk Ukraina setelah Amerika Serikat, terus memperkuat pertahanan Ukraina. Namun, Scholz tetap menolak untuk mengirim sistem rudal jarak jauh Taurus karena kekhawatiran meningkatnya ketegangan dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir.