Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka kembali keran ekspor pasir laut setelah sempat dihentikan selama bertahun-tahun. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor sumber daya alam, seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dalam pernyataannya, Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan lingkungan. "Ekspor pasir laut ini akan dilakukan dengan pengawasan ketat agar tidak merusak ekosistem pesisir," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Selasa (18/9).
Keputusan ini diambil setelah melalui kajian mendalam oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Perdagangan. Pemerintah memastikan bahwa ekspor pasir laut hanya akan dilakukan pada wilayah yang tidak memiliki dampak negatif signifikan terhadap ekosistem dan kehidupan nelayan setempat.
Meski demikian, kebijakan ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Beberapa organisasi lingkungan hidup khawatir bahwa ekspor pasir laut dapat memicu kerusakan lingkungan, terutama di wilayah pesisir. Namun, pemerintah menjamin bahwa langkah-langkah mitigasi telah disiapkan untuk mencegah dampak buruk tersebut.
Dengan kebijakan ini, diharapkan ekspor pasir laut dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian, khususnya dalam hal penerimaan devisa.